Rizky Dwi Hamdani

I'm a President of BEM FP UB 2023

Rizky Dwi Hamdani


I am an undergraduate student of the Agroecotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. I am also a good strategist and always finish what I have started. During my time as a student I was active in various organizations and scientific papers at the faculty and international levels. I also have a good leadership spirit and is recognized by all.

  • Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah
  • hamdanirizkydwi@gmail.com
  • mastoming.com
Me

My Education


Internship Experiences

  • BPSI TAS Malang

Formal Education

  • S2 Plant Patology, Brawijaya University
  • S1 Agroecotechnology, Brawijaya University
  • SMAN 2 Plus Sipirok

Non-Formal Education

  • Intermediate Training (LK II)
  • Sekolah Ideopolstratak
  • Basic Training (LK I)

Projects Director of Camping Park Waung Hills (2023)

Part of PT. Pancela Maju Lestari

Funding Project (2022)

Program Kreativitas Mahasiswa Kemenristekdikti

Funding Project (2021)

Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Brawijaya

Gold Medal (2021)

World Invention Competition and Exihibition

Gold Medal (2021)

International Science and Invention Fair (ISIF)

Silver Medal (2018)

Olimpiade Sains Tabagsel (OST)

Soft Skill (Basic)

Microsoft Office, Bloging, Content Writing, Scientific Writing, Public Speaking, Leadership

Hard Skill

Laboratory Skill, Team Manajemen, Teamwork, Data Anlisis, Riset

Himpunan Mahasiswa Islam FP UB

Oct 2023 - present
Chairman

Badan Eksekutif Mahasiswa FP UB

Jan 2023 - Jan 2024
President

Badan Eksekutif Mahasiswa FP UB

Feb 2022 - Jan 2023
Minister of Student Resource Development

Himpunan Mahasiswa Islam FP UB

Oct 2022 - Oct 2023
Head of The HMI Student Department

BKM Haibatul Islam SMAN 2 Plus Sipirok

Jul 2017 - Jun 2018
Chairman


Content Placement
Content Writing
Event Organizing
Endorse
  • Ilmu Tanah : Manajemen Budidaya Perkebunan Karet, Resume Kuliah Tamu Dasar Ilmu Tanah

    Ilmu Tanah : Manajemen Budidaya Perkebunan Karet, Resume Kuliah Tamu Dasar Ilmu Tanah

     Manajemen Budidaya Karet , Resume Kuliah Tamu Dasar Ilmu Tanah


    Manajemen perkebunan karet



    Tema: Pemanfaatan keilmuan Dasar Ilmu Tanah dalam identifikasi kondisi lahan dan pengelolaan lahan di area perkebunan menuju Pertanian Berkelanjutan.


    Proses Manajemen : 


    suatu proses yang dimanfaatkan seorang pemimpin suatu organisasi untuk memanfaatkan sumber-sumber yang dikuasai untuk mencapai tujuan secara ekonomis, efisien, dan efektif.


    Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses, yaitu:

    1. Komunikasi

    2. Koordinasi

    3. Kerjasama 


    Tanaman bisa menghasilkan sesuatu dengan 4 faktor, yaitu udara, suhu air, benih, dan pupuk. 
    Optimalisasi Lahan: upaya untuk mendapatkan tambahan pendapatan bagi perusahaan secara resmi dengan memanfaatkan areal sela pada TTI/TBM dan lahan tunggu. 


    Pengelolaan Lingkungan Sosial Kebun


    Kebun sebagai penyedia lapangan kerja bersinergi dengan lingkungan dan masyarakat untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling menguntungkan.


    Dalam hubungan antara kebun dengan masyarakat tidak jarang menimbulkan konflik, antara lain: perebutan lahan kebun, perusakan asset/tanaman, pencurian produksi, dll.


    Upaya: 


    1. Membina hubungan baik dengan pemerintah setempat dan tokoh masyarakat

    2. Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar

    3. Hubungan Kerjasama dengan masyarakat dalam bidang keagamaan, kesenian, dan olahraga. 

    Survey Kesesuaian Lahan

    Tim: tim operasional/Agronomis


    Tanah: 

    Areal tidak terendam air

    Kemiringan <35%

    Solum cukup dalam, tidak dominan pasir dan pembatas pertumbuhan akar

    Iklim :

    Curah hujan 1.500-3.000 mm/th

    Suhu 25-35 derajat

    Tenaga :


    Pengukuran luas lahan

    Pengukuran topografi

    Merintis blok

    Penyiapan peta data pengukuran

    Pemetaan:

    Siapkan data sekunder yang diperlukan

    Menyiapkan alat

    Pelaksanaan

    Dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman

    Untuk tanaman konversi dan daur ulang tidak perlu dijadika pemetaan

    Beberapa  persiapan tanam 


    1.  kebun benih entries stage stage 

    2. Media penanaman di dari polybag lahan 

    3.  persemaian tempat pembibitan dalam polybag 

    5.  pembibitan tegakan atau tabel atau karet 

    6 . kolonialisasi 

    7 . pembibitan tanaman panjang


    Garis besar tahapan budidaya atau pengelolaan tanaman Ade x min 2 yaitu survei dan pemetaan areal atau vegetasi 2 pembuatan atau perbaikan jalan jembatan dan saluran air 3 pengolahan tanah penebangan pohon dongkel tunggu bajak pembersih gulma ayat akar dan batuan pembuatan teras 4 ajir pohon penaung atau LCC 5 tanam pohon penaung sementara dan tetap kecuali tanaman karet untuk yang kedua teteh x min 11 pemeliharaan jalan jembatan saluran air dan teras 2 pemeliharaan pohon penaung sementara dan tetap 3 penanaman LCC atau tanaman karet tiga persiapan tanam.


    Optimalisasi lahan merupakan upaya optimalisasi lahan merupakan upaya untuk mendapatkan tambahan pendapatan bagi perusahaan secara resmi dengan memanfaatkan area Sheila gawangan pada titik atau TBM dan lahan Tunggul area TT penerapannya antara lain sistem pengolahan KWU kerjasama usaha swakelola TBM karet ditanami cabai jagung dan tembakau. Pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan sosial kebun yaitu kebun masyarakat lingkungan kebun sebagai penyedia lapangan kerja bersinergi dengan lingkungan dan masyarakat untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling menguntungkan. pengelolaan lingkungan sosial kebun yaitu kebun masyarakat dan konflik dalam hubungan antara kebun dengan masyarakat tidak jarang menimbulkan konflik antara lain perebutan lahan kebun pengrusakan aset atau tanaman dll.

  • Ilmu Tanah : 10 Proses Pembentuk Tanah, 4 Tahap Pembentuk Tanah, Faktor Pembentuk Tanah

    Ilmu Tanah : 10 Proses Pembentuk Tanah, 4 Tahap Pembentuk Tanah, Faktor Pembentuk Tanah

     Faktor - Faktor Pembentuk Tanah


    proses pembentukkan tanah


    Genesis tanah atau pathogenesis


    Dalam pembentukkan tanah ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu genesis tanah atau pathogenesis, dimana tanah itu sendiri adalah benda alami tiga dimensi yang ada yang di permukaan bumi. Sedangkan benda tiga dimensi ini biasa disebut pedon yang cukup besar untuk mencakup semua sifat individu tanah. Biasanya ukuran pedon terkecil 2 m2 dan kedalaman 2 m.


    Genesis tanah dimulai dengan pelapukan material induk yang padat atau lepas. Proses pelapukan lambat di Kutub Utara. Pelapukan fisika termasuk pelapukan oleh air sebagian besar terjadi di permukaan tanah, sedangkan Proses pelapukan kimiawi yang dominan di tanah adalah oksidasi.


    Genesis tanah pada perubahan sifat tanah dengan waktu


    1.      Kandungan satu komponen tanah


    2.      Mineral pada horizon bertambah atau berkurang


    3.      Lapisan sedimen menghilang


    Perubahan tersebut berlangsung lambat biasanya dapat dilihat dalam beberapa decade atau ribuan tahun, namun ada efek pembentukan tanah dapat terlihat dalam beberapa minggu atau bulan. Contohnya adalah penurunan pH tanah ketika sulfida teroksidasi menjadi asam sulfat setelah terpapar udara dan pembentukan bintik-bintik gley ketika tanah menjadi sangat basah. Proses yang cepat ini bersifat siklik, sehingga tidak dianggap sebagai bagian dari pembentukan tanah


    Konsep pembentukan tanah

     1.   

          Model faktor pembentuk tanah ( Jenny, 1941 )


    Faktor ini Ini banyak digunakan dalam kajian ilmu tanah, dan berperan penting dalam penelitian ekosistem (struktur dan fungsi), geomorfologi dan geografi


                Persamaan umum ( s=f (px,lo,t))

                Px = aliran potensial eksternal (cl, o)

    Lo = status awal (r, p)

    t   = waktu

    Untuk tanah  ( s= f(cl,o,r,p,t))

     

    2.      Model proses tanah terbuka ( Richart, 1969)

    a.   Tanah merupakan sistem yang terbuka

    b.   Sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan dari luar (input), atau kehilangan bahan-bahan yang telah dimilikinya (output)

      i.  Input: hasil pelapukan bahan induk, endapan baru, air hujan/irigasi, sisa-sisa tanaman, energi dari sinar matahari.

                 ii. Output: erosi tanah, penguapan air, penyerapan unsur hara oleh tanaman, pencucian pancaran panas.


    Selain itu di dalam tanah sering terjadi pemindahan bahan tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah atau sebaliknya (disebut translokasi dalam solum).


    Faktor pembentuk tanah


    Tanah adalah produk dari iklim, organisme, dan topografi yang mempengaruhi bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Dari uraian ini dapat disimpulkan faktor pembentuk tanah antara lain

    1.   

        Bahan induk adalah istilah yang digunakan para pedologis untuk menggambarkan bahan awal (asal) untuk genesis tanah. Bahan induk mungkin terkonsolidasi (seperti batuan) atau tidak terkonsolidasi (seperti debu atau pasir yang tertiup angin). Besarnya konsolidasi mempengaruhi kecepatan masuknya air ke bahan induk dan oleh karena itu mempengaruhi kecepatan pembentukan tanah.

    2.   

          Iklim adalah faktor pendorong yang dominan dalam genesis tanah dan unsur iklim yang mempengaruhi sifat tanah adalah suhu dan cuaca yang mana mempengaruhi sifat kimia, aktivitas flora dan fauna

    3.   

           Topografi mempengaruh palapukan tanah atas 3 hal ;

    ·         Topografi mempengaruhi jumlah curah hujan yang teradsorpsi dan penyimpanan nya dalam tanah.


    ·         Topografi mempengaruhi tingkat perpindahan tanah oleh erosi


    ·         Topografi mempengaruhi arah gerakan bahan dalam suspensi atau larutan dari satu tempat ke tempat lain.


    4.  Organisme dalam pelapukan berfungsi sebagai Sumber bahan organik tanah, Pembentukan humus, Sifat fisiko-kimia tanah, Peredaran Unsur Hara, Perkembangan struktur tanah,dan Dekomposisi Bahan Organik


         Lamanya waktu dalam pembentukkan horizon bergantung kepada faktor-faktor lain seperti iklim, sifat bahan induk, vegetasi dan binatang dalam tanah dan topografi.  Horizon akan mudah terbentuk dibawah kondisi udara sejuk dan tanahnya ditumbuhi oleh vegetasi hutan.


    Proses pembentukkan tanah

    1.    1.    Translokkasi

    2.    2. Transformsi

    3.    3. Penambahan

    4.    4. Kehilangan

     

     

        Pelapukan


    1.     a.  Pelapukan kimia merupakan proses dekomposisi dengan perubahan kimia


    2.     b.  Pelapukan fisika merupakan proses mekanik dengan perubahan fisik tanpa perubahan kimia.


     Sepuluh proses pembentukan tanah


    1.      1. Pencucian (leaching) air hujan meresap kedalam tanah, maka senyawa larut akan tersangkut


    2.      2. Asidifikasi air hujan bersifat masam karena CO2 larut sehingga membentuk asam karbon dioksida


    3.      3. Eluviasi liat yang mana liat di lapisan atas tanah tercuci dan diendapkan ke lapisan bawah


    4.     4. Podsolisasi horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses podsolisasi terjadi pada tanah-              tanah masam


    5.      5. Desilikasi pencucian silika (lebih besar dibandingkan pencucian besi dan aluminium)


    6.      6. Reduksi Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah maka udara di dalam tanah digantikan oleh         air


    7.      7. Salinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan klorida 


    8.      8. Alkalisasi adalah akumulasi sodium pada kisi pertukaran


    9.      9. Erosi tanah selalu peka terhadap erosi air dan angina.


    10.    10. Deposisi (pengendapan)


  • Fungsi Tanah, Kesuburan Tanah, Larutan Tanah, Fraksi Mineral dan Air dalam Tanah

    Fungsi Tanah, Kesuburan Tanah, Larutan Tanah, Fraksi Mineral dan Air dalam Tanah

     Resume Singkat : Tanah Sebagai Media Tumbuh Tanaman

     


    fraksi tanah


    Fungsi tanah dan kualitas termasuk kualitas indicator kualitas

    Tanah menggambarkan bahan mineral dan organik tak terkonsolidasi pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai media alami untuk pertumbuhan tanaman dan nilai tanah secara langsung berkaitan dengan kesuburan tanah yang dikandungnya.


    Fungsi tanah


    Tanah memiliki lima fungsi dasar yang paling penting antara lain:

    1. Medium untuk pertumbuhan tanaman. 

    2. Jasa lingkungan. 

    3. Habitat bagi organism tanah. 

    4. Sumber bahan baku. Tanah memiliki mineral dan air sebagai bahan baku dalam kegiatan ekonomi

    5. Ruang fisik atau platfom


    Kesuburan tanah .

    Kesuburan tanah mengacu pada kapasitas tanah untuk mendukung produksi tanaman dan ternak .
    Dukungan ini terutama penyediaan :
    1. Volume tanah
    2. Air dan udara 
    3. Unsur hara 


    Tanah sebagai sumber air dan nutrisi untuk produksi tanaman .


    Tanah mengandung empat unsur penting :
    1. Udara ( sekitar 20-30 % dari volume) ;
    2. Larutan tanah ( sekitar 20-30 % dari volume) ;
    3. Fraksi mineral ( sekitar 45 % dari volume) ;
    4. Bahan organik ( sekitar 5 % dari volume) , dan Fauna tanah dan flora
    Porositas tanah (yaitu , volume tanah yang ditempati oleh larutan tanah udara dan ). 


    larutan tanah 


     Nutrisi yang ada tanah air dan udara yang terkandung dalam tanah


    Ada 18 unsur essensial yang diperlukan dalam pertumbuhan normal, karbon,oksigen dan hydrogen untuk fotosintesis.15 unsur lainnya dibuat perbedaan antara nutrisi primer , sekunder dan hara mikro didasarkan pada jumlah setiap nutrisi yang terkandung dalam tanaman :


    1. Nutrisi utama yang penting diambil dari tanah adalah nitrogen ( N ) , fosfor ( P ) dan kalium ( K ) 


    2. Nutrisi sekunder penting adalah kalsium ( Ca ) , magnesium ( Mg ) dan sulfur ( S ) .


    3. Hara mikro penting yang diambil dari tanah adalah : besi ( Fe ) , mangan ( Mn ) , boron ( B ) , seng ( Zn ) , tembaga ( Cu ) , klorin ( Cl ) , cobalt ( Co ) , molibdenum ( Mo ) , dan nikel ( Ni ) .

    Fraksi mineral .


    Fraksi mineral dalam tanah memberikan dukungan kepada akar tanaman dan perlahan-lahan melepaskan nutrisi ke dalam larutan tanah .


    Fraksi mineral ini terdiri dari bahan dibedakan berdasarkan ukuran :


    1. Pasir(tanah bertekstur ringan) memiliki ukuran partikel berkisar 50-2.000 m ( 0,05-2,0 mm ) diameter .


    2. Debu memiliki ukuran partikel berkisar antara 2 sampai 50 pM ( 0,002-0,05 mm ) diameter .


    3. Liat(tanah bertekstur berat padat) memiliki ukuran partikel < 2 m ( < 0,002 mm ) diameter .


    Stuktur tanah


    Struktur Tanah adalah penataan dan organisasi partikel primer dan partikel sekunder dalam massa tanah. Struktur tanah dibentuk dengan ditentukan oleh cara partikel-partikel pasir, debu, dan liat bergabung. Partikel primer (tunggal) bergabung menjadi partikel sekunder yang lebih besar. Ini disebut agregat.


    Mekanisme Pembentukan Agregat 


    Pengikatan partikel-partikel primer menjadi unit struktural (agregat) adalah asal-usul terbentuknya struktur tanah . Agregasi adalah beberapa hal lebih dari flokulasi, melibatkan kombinasi faktor yang berbeda seperti hidrasi , tekanan , dehidrasi dll., dan diperlukan sementasi partikel yang terflokulasi. 

    Peran struktur tanah dalam kaitannya dengan pertumbuhan tanaman.

    1. Struktur tanah mempengaruhi jumlah dan sifat porositas. 

    2. Struktur tanah mengontrol jumlah air dan udara dalam tanah. 

    3. Struktur tanah mengendalikan aliran permukaan (runoff) dan erosi. 

    4. Struktur tanah yang Pipih (platy) biasanya menghalangi drainase bebas sedangkan struktur granular dan remah membantu drainase tanah. 

    5. Struktur remah dan struktur granular menyediakan infiltrasi optimal, kapasitas menahan air, aerasi dan drainase yang bagus. 


    AIR DALAM TANAH



    Air yang terkandung dalam tanah disebut air-tanah atau lengas-tanah.Sebagian besar air berada dalam tanah sebagai selaput tipis di permukaan partikel tanah. Kekuatan yang mengikat air tanah disebut sebagai “Hisapan atau Tegangan” .

    Masuknya air ke dalam Tanah

    1.Infiltrasi.

    2.Perkolasi. 

    3.Permeabilitas. 

    4.Aliran air tanah secara vertikal.


    FRAKSI ORGANIK DALAM TANAH.


    Fraksi organik dalam tanah atau SOM tidak homogen melainkan terdiri dari tanaman dan hewan residu dalam berbagai tahap dekomposisi , 

    Faktor penentu utama dekomposisi bahan organik adalah :

    1. Kualitas bahan organik dipengaruhi oleh C: N rasio  dan isi dari lignin dan polifenol senyawa ;

    2. Kondisi lingkungan tanah seperti struktur tanah , kadar air tanah , suhu tanah , pH tanah , dan

    3. Populasi tanah yang mikro dan macroflora dan fauna ( misalnya , mikroba , nematoda , jamur , 
    bakteri ) yang secara aktif terlibat dalam transformasi 

    Fungsi unsur hara dalam produksi tanaman


    Tingkat pertumbuhan dan produksi tanaman tergantung pada hara tanaman yang paling rendah ketersediaannya. Unsur hara juga sebagai pemasok nutrisi bagi tanaman dan tumbuhan.

  • Tekstur tanah, ciri ciri tanah, dan cara mengolah tanah , Kondisi Tanah Di wilayah Serdang Bedagai

    Tekstur tanah, ciri ciri tanah, dan cara mengolah tanah , Kondisi Tanah Di wilayah Serdang Bedagai

     Kondisi Tanah  Di wilayah Serdang Bedagai

    logo Serdang Bedagai



    Profil Singkat Serdang Bedagai 


    Serdang Bedagai adalah salah satu kabuaten yang ada di Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2º 57' – 3º16' Lintang Selatan, 98º 33' – 99º27' Bujur Timur dengan luas daerah ± 1.900,22 Km2. tanah di daerah ini adalah tanah pasiran yang dapat dikategorian sebagai tanah regosal karena sebagian lahannya berada di lahan pesisir.


    Profil serdang bedagai



    Ciri Ciri Tanah Di Serdang Bedagai


    Tanah diwilayah ini memiliki ciri ciri : bertekstur kasar, mudah diolah, gaya menahan air rendah, dan permebilitas baik. Karakteristik Tanah pasir tidak memiliki kandungan air, mineral, dan unsur hara karena tekstur pada tanah pasir yang sangat lemah. Tanah pasir juga memiliki kesuburan yang rendah sehingga sedikit sekali tanaman yang dapat tumbuh di tanah pasir. Tanah pasir memiliki rongga yang besar sehingga pertukaran udara dapat berjalan dengan lancar. Selain itu tanah pasir tdak lengket jika basah sehingga menjadikan tanah pasir mudah untuk diolah.



    tanah berpasir



    Tanah pasir memiliki tekstur yang kasar. Terdapat ruang pori-pori yang besar diantara butiran-butirannya sehingga kondisi tanah ini menjadi struktur yang lepas dan gembur. Dengan kondisi yang seperti itu menjadikan tanah pasir ini memiliki kemampuan yang rendah untuk dapat mengikat air. Pada dasarnya tanah pasir merupakan tanah yang tidak cocok untuk digunakan sebagai media tanam karena partikelnya yang besar dan kurang dapat menahan air. Apabila digunakan sebagai media tanam, air akan mengalami infiltrasi, bergerak kebawah melalui rongga tanah sehingga menyebabkan tanaman kekurangan air dan menjadi layu.

    Pemanfaatan Tanah Di Serdang Bedagai Berdasarkan Teksturnya


    Dengan ciri ciri tanah seperti ini maka di daerah Serdang Bedagai banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat material bangunan. Namun tidak menutup kemunginan kondisi tanah ini tidak bisa dijadikan sebagai lahan pertanian karena masih bisa dilakukan perbaikan.


    Cara Pengolahan Tanah Di Serdang Bedagai


    Cara mengolah tanah berpasir membutuhkan ketelatenan tersendiri karena tanah berpasir cenderung sulit mengikat air, cepat kering dan kurang unsur hara. Perlakuan khusus perlu dilakukan dengan memasukkan bahan-bahan organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk organik/mulsa. Bahan ini tujuannya adalah sebagai pengikat partikel atau butiran pasir atau butira pasir sekaligus berfungsi untuk menyerap air. Selain itu, penambahan fermentasi kotoran hewan, tanah dan air dengan rasio 1:1:1 selama 3 minggu perlu dilakukan agar tanah berpasir siap ditanami.



    Pemberian bahan organik pada tanah pasir dilakukan dengan dosis yang tepat. Ukuran pemberian bahan organik ini adalah minimal 20 ton / ha. Selain pemberian bahan organik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian air yang dapat dilakukan dengan penyiraman ketika tanah pasir digunakan sebagai media tanam. Sifat tanah pasir yang mudah kering maka penyiraman harus dilakukan secara teratur. Teknik penyiraman pada musin kemarau harus sering dilakukan daripada ketika musim hujan. Pada musim kemarau dapat dilakukan penyiraman 2 sampai 3 kali dalam sehari 
    Dengan teknologi dan teknik pengolahan yang bagus maka tanah pasir ini dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian.



     Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji dan meningkatkan manfaat dari tanah pasir. Tujuan dari penelitian-penelitian tersebut adalah untuk menjadikan tanah pasir lebih produktif. Tanah pasir yang telah diolah dan disesuikan dengan kebutuhannya dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Hal ini terbukti bahwa di wilayah serdang bedagai masih memiliki berbagai macam tanaman baik itu tamanan pangan seperti padi, tanaman buah seperti cabai, bawang merah dan buah naga serta tanaman industri seperti sawit dan karet.

  • Kumpulan Soal dan Jawaban : Sifat Morfologi Tanah , PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

    Kumpulan Soal dan Jawaban : Sifat Morfologi Tanah , PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

     Lembar Kerja Mahasiswa : Praktikum MK Dasar Ilmu Tanah, Sifat  Morfologi Tanah



    1. Definisi morfologi tanah menurut para ahli (minimal 2) lalu berdasarkan definisi tersebut jelaskan pendapat anda mengenai morfologi tanah


    Menurut Fiantis (2017) morfologi tanah merupakan gambaran penampakan tanah dilapangan berdasarkan sifat dan ciri yang dapat diamati di lapangan secara sederhananya adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelari dilapangan.


    Morfologi tanah adalah pengetahuan yang dapat memberikan gambaran perubahan atau evolusi yang terjadi dalam tubuh tanah melalui deskripsi dan interpretasi sifat sifat profil tanah yang dapat dijadikan sebagai informasi awal dalam mengklasifikassikan tanah. (Rajamuddin dan Sanusi, 2014)


    Dari paparan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwasannya morfologi tanah merupakan ilmu yang mempelajari bentuk dan sifat tanah yang mana nantinya dapat diterapkan langsung dilapangan dan dapat dideskripsikan serta diinterpretasikan hasilnya sebagai dasar mengklasifikasikan tanah yang akan diamati.


    2. Jelaskan bagaimana ciri-ciri Horizon O, A, E, B, C, dan R?


    Horizon genetik tanah yang terdapat didalam tanah dinamakan sebagai horizon O,A,E,B,C,dan R (Fiantis,2017). berikut ciri-ciri horizon O, A,E,B,C,dan ,R


    Horizon O


     merupakan horizon yang mengandung kadar bahan organik tinggi sedangkan fraksi mineralnya sangat sedikit. Ketebalan horizon O ini sangat bergantung kepada adanya akumulasi bahan organik dipermukaan tanah. Jika terjadi akumulasi bahan organik yang banyak maka horizon O akan tebal begitu juga sebaliknya hal ini dikarenakan terjadi aktivitas biologi yang tinggi.


    Horizon A


     merupakan lapisan yang tepat berada dibawah horizon O. horizon A terbentuk akibat akumulasi bahan organik halus yang telah melapuk dan bercapur dengan bahan mineral tanah. Pada horizon ini terdapat jelas aktivitas biologi dan banyak dijumpai perakaran kasar, halus ,dan sedang. Tampak pada warna tanah yang gelap.


    Horizon E (horizon eluviasi) 


    adalah horizon yang telah mengalami pencucian dan kehilangan (eluviasi) liat, besi, aluminium, dan bahan organik sehingga pada horizon ini tanpak berwarna pucat atau lebih terang dibandingkan horizon diatas maupun dibawahnya. Pada horizon ini didomisili oleh pasir dan debu.


    Horizon B  


    adalah horizon bawah-permukaan yang ditandai dengan sifat berikut ini 

    1. terjadinya iluviasi (penimbunan) liat, Fe, Al, hums, karbonat, gipsum atau silika

    2. Terjadinya penimbunan seskuioksida (Fe2O3 dan Al2¬O3) akibat dari pencucian Si.

    3. tampak berwarna lebih merah

    4. struktur tanah gumpal, gumpal bersudut, prismatik atau tiang


    Horizon C 


    adalah horizon bahan induk tanah yang terbentuk akibat pelapukan batuan induk, mengandung banyak batuan tidak padat, pecahan batuan. Diantara retakan batuan terdapat akar tanaman halus.


    Horizon R (batuan induk/rock) 


    merupakan lapisan batuan keras yang tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan sulit dipecahkan dengan cangkul bahkan alat lain.

    3. Dari DATA BIG yang ada pada link, coba tentukan Horizonnya apa berdasarkan hasil deskripsinya di Lapangan? Serta Alasannya mengapa demikian.


    Terlihat pada data BIG yang telah tertera menunjukkan tanah pada kedalaman 0-28 cm dengan warna coklat gelap (7,5YR 3/3) 


    lembab, dengan tekstur keras berlempung liat berdebu, struktur tanahnya gumpal membulat, tingkat keplastisannya plastis, Pori-pori mikro Biasa, meso Biasa dan makro Sedikit; Akar halus Biasa, sedang , kasar ; pH Agak Masam 5,5-6,5; ; Batas Rata dan Baur. Dapat disimpulkan bahwa horizon ini adalah horizon A. 


    Hal ini sejalan dengan pemaparan Tarigan et al.,(2014) bahwa pada tanah horizon A tingkat kemnatapan tanah sedang (medium), struktur gumpal, sedangkan ukuran kelas yang dijumpai adalah besar. 


    Konsistensi basah pada horizon ini adalah agak lekat dengan ketebalan 23 cm. mengenai warna tanah pada horizon ini berdasarkan pemaparan Fiantis (2017) bahwa horizon A ini memperihatkan warna tanah 7,5 YR 3/3 (coklat gelap) juga dikatakan horizon A merupakan akumulasi bahan oranik halus.


    Pada data kedua 28-49 cm; Cokelat Gelap (7,5YR 3/4) 


    Lembab; Lempung Berliat; Gumpal Membulat, Sedang, Sedang; Teguh, Lekat, Plastis; Batuan , ;  Pori-pori mikro Biasa, meso dan makro ; Akar halus Biasa, sedang ,kasar ; pH Netral 6,6-7,5; Batas Rata dan Baur. Dapat disimpulkan bahwa horizon ini adalah horizon B1 


    Sebagai mana yang dijelaskan Fiantis (2017) horizon B1 posisinya tepat berada didekat horizon A yang memiliki tanda fisik yang hampir mirip dengan horizon A2 dan A3, memiliki struktur tanah gumpal, gumpal besudut, prismatik, atau tiang. Dengan warna coklet gelap terletak pada kedalaman 31- 49 cm. pada tambahan pemaparan lapisan ini hanya berfungsi sebagai alur perembesan air dari lapisan atasnya.


    Data ketiga  49-108 cm; Cokelat Kuat (7,5YR 4/6) 


    Lembab; Lempung Berliat; Gumpal Membulat, Sedang, Sedang; Teguh, Lekat, Plastis; Batuan , ;Pori-pori mikro Banyak, meso Sedikit dan makro Sedikit; Akar halus Sedikit, sedang , kasar ; pH Netral 6,6-7,5; ; Batas dan Baur. Dapat disimpulan bahwa horizon ini adalah horizon B2 yang terletak di bawah horizon B1 merupakan horizon yang cirinya paling mencolok dari horizon B seperti warna paling kelam yakni coklat kuat dengan massa jenis paling berat dan lebih padat dibanding B1. (Utomo,2016)


    4. Bagaimana cara pemilihan penentuan lokasi profil tanah?


    Sebelum membuat profil tanah perlu diperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Lokasi pembuatan profil tanah harus dilakukan pada tanah yang belum tergangu, kecuali untuk bahan ubahan manusia atau bahan erangkut manusia. Menurut Sukarman et al.,(2017) pemilihan lokasi profil tanah dilakukan dengan cara:

    Memperhatikan wilayah sekitar, untuk mengenal keadaan wilayah sambil melakukan pemboran untuk mengetahui penyebaran dan homogenitas sifat-sifat tanah dari lokasi tersebut.


    Menetapkan lokasi yang representative dengan cara melakukan pemboran sedalam 1 meter di 2-3 tempat dengan jarak 1 meter sekitar lokasi yang kan dibuat profil tanah untuk memeriksa homogenitas tanah. Jika 2-3 tempat pemboran tempat menunjukkan keadaan yang sama, tempat pembuatan profil tanah sudah dianggap cukup representative.


    5. Jika suatu contoh tanah memiliki Hue: 10 YR dan Value 3 serta Chroma 2 termasuk warna apakah tanah tersebut?


    Pada ciri warna tersebut dapat dilihat dalam buku munsell soil color chart yakni dengan warna Verry dark grayish brown 



    sifat morfologi tanah
                                                                Buku Munsell Soil Color Chart

  • Kumpulan Soal dan Jawaban : Mikoriza ,PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

    Kumpulan Soal dan Jawaban : Mikoriza ,PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

    Lembar Kerja Mahasiswa : Praktikum MK Dasar Ilmu Tanah, Mikoriza

    kumpullan soal dan jawaban : Mikoriza


    1. sebutkan peran penting mikoriza bagi tanah dan tanaman ?


    Pada umumnya peran penting mikoriza bagi tanah dan tanaman adalah untuk meningkatkan kandungan fosfor yang mana jika kekurangan akan menghambat pertumbuhan tanaman. Selai itu juga peran mikoriza dapat mengatasi keadaan kekeringan pada tanaman, meningkatkan status hara tanaman, dan menghindarkan tanaman dari penyakit. Beberapa penelitian menyatakan untuk meningkatkan kandungan unsur P dapat dilakukan dengan mikoriza, begitu juga dengan keuntungan yang didapat pada tanaman dengan mikoriza (Hadijah, 2014)


    Selain itu pula keuntungan yng didapat oleh tanaman inang yang berasosiasi dengan mikoriza ini adalah tanaman bisa mengatai kekeringan, hal ini dikarenakkan air dari pori pori tanah pada akar yang sudah kesulitan untuk mendapatkan air bisa diatasi oleh mikoriza dan manfaat lain adanya mikoriza pada akar tanaman yakni membantu meningkatakan status hara dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Dengan demikian produktivitas dan kualitas tanaman akan terjaga tanpa harus ada upaya petani merusak tanah  (Musafa,2015).


    2. sebutkan dan jelaskan teknik yang digunakan untuk mengisolasi mikoriza


    Biasanya teknik yang digunakan untuk mengisolasi mikoriza adalah dengan cara teknik ayakan basah atau penyaringan dan teknik sentrifugasi. Berdasarkan paparan Kumalawat (2015) tentang teknik ayakan basah adalah spora yang didapat didalam cawan petri dipisahkan berdasarkan jenisnya dan dipindahkan kedalam cawan yang ukurannya lebih kecil, dilanjut dengan menghitung populasi jenis spora, membuat preparat masing masing jenis spora yang berbeda dan mikoriza siap untuk diidentifikasi dibawah mikroskop.


    Berdasarkan paparan Ansiga, (2017) mengenai teknik sentrifugasi adalah menambah hasil saringan dengan glukosa 6%, mulai menutup tabung dengan rapat dan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm dengan durasi 5 menit. Setelah itu dituang keatas kertas penyaring dan dibilas dengan aquades mengair untuk menghanyutkan glukosa, endapan yang tersisa dimasukkan kedalam cawan peri kemudian mulai diamati dibawah mikroskop.


    Baca keterangan ber ikut untuk menjawab soal 3 - 5!


    Diambil sampel t anah dari dua jenis lahan yang berbeda, yaitu lahan A dan lahan B. Lahan A, ditanami pohon aren dan berbagai jenis rumput liar, p H t anah 5 serta kandungan Bahan Organik pada t anah sebesar 1 , 5%. Sedangkan Lahan B, merupakan lahan budida ya t anaman jagung dengan pengo lahan intensif, dengan pH tanah 4 dan kandungan bahan organik pada tanah sebesar 0 , 3 %. Dilakukan analisis jumlah spora pada kedua lahan dan diperoleh hasil sebagai ber ikut:


    LAHAN JUMLAH SPORA PADA SARINGAN

    A                             328

    B                             32

     

    3. mengapa jumlah spora pada kedua lahan tersebut dapat berbeda ?

    Perbedaan yang terdapi pada kedua lahan dikarenakan beberapa faktor yaitu tanaman inanagnya, kondisi pH nya, dan kandungan bahan organik yang ada pada tanah dilahan tersebut. Secara umumnya penyebaran mikoriza dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia tanah. Populasi mikoriza yang tinggi juga disebabkan kondisi lingkungan yang lebih sesuai, optimal, dan kompatibel (Nusantara, 2012).menurut Muzakkir (2011) Untuk melihat banyaknya spora pada saringan dapat dilihta berdasarkan bahan organik ada tanaha.yaitu apabila kandungan bahan organk ada tanah 1-2%, maka jumlah spora kana banyak dan apabila krang dari 0,5% maka jumlah spora akan rendah.


    4. Dari perbedaan hasil tersebut, jelaskan lingkungan seperti apa yang cocok untuk pekembangan mikoriza? 


    Dapat kita simpulkan dari perbedaan hasil yang terlampir pada paparan soal sebelumnya dapat kita simpulan bahwa lingkungan yang cocok untuk perkembangan mikoriza adalah terdapatnya inang, kondisi tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi, kandunga air yang tinggi, pH tanah yang idealis, serta ketersediaan hara yang memadai. Dengan demikian dapat berkeng pula mikoriza yang yang tinggi. Sebagai mana yang dikatakan Natali (2016) kandungan air tanah dapat berpengaruh terhadap mikoriza baik secara langsung maupun tidak langsung. Bukan hanya itu suhu, cahaya, dan kelembaban juga mempengaruhi pertumbuhan mikoriza, kondisi lingkungan yang memiliki suhu relatif tinggi cenderung dapat meningkatkan aktivitas fungi dikerenakan ketersediaan air yang kurang.


    5. Setelah dilakukan isolasi terhadap spora kemudian akan dilakukan perbanyakan mikoriza. Jelaskan jenis t anaman apa yang dapat digunakan untuk perbanyakan isolat mikoriza!


    Mikoriza bekerja secara simbiosis mutulisme bersama inang nya. Dalam beberapa pernyataan bahwa pemilihan tanaman inang harus berpotensi tinggi untuk bermikoriza misalnya pada kapasitas untuk kolonisasi mikoriza, dan merangsang pertumbuhan serta adaptassi yang tinggi dari mikoriza (Herryawan,2012). Peranan perakaran tanaman sangat memengaruhi kualitas inokulum yang dihasilkan.


    Sistem perakaran tanaman inang yang sesuai untuk memeperbayak mikoriza yaitu, perakara yang ekstensif (konsentrasi tertinggi akar halus menyerap makanan) dan solid tapi kadar ligninnya rendah atau tanpa lignifikasi serta tanaman ianang harus mampu tumbuh baik dalam ruang pertumbuhan dan kondisi rumah kaca. Pada keadaan seperti ini tanaman yang cocok adalah bawang daun (allium porrum L) rumput bahiyah (peuraria javanica L) dan jagung (zea mays L).  perbanyaknya mikoriza pada tanaman jagung karena akarnya terinveksi CMA kemudian tanaman jagung membutuhkan unsur N,P, dan K hal ini memicu mikoriza untuk mengubahnya dan bermanfaat bagi tanaman inang.


  • Kumpulan Soal dan Jawaban : Cacing Tanah, PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

    Kumpulan Soal dan Jawaban : Cacing Tanah, PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

     Lembar Kerja Mahasiswa: Praktikum MK Dasar Ilmu Tanah, Cacing Tanah



    1. Bagaimana peran cacing tanah dalam meningkatkan dan mempertahankan pori makro tanah?



    Aktivitas cacing tanah dapat mengubah struktur tanah , aliran air tanah, dinamika hara dan pertumbuhan tanaman. Menurut Simatupang (2015) keberadaan cacing tanah tidak penting bagi system tanah tetapi lebih merupakan “bioindikator” dari tanah sehat seingga cacing tanah ini mempunyai funsi menguntunkan bagi eosistem, organisme ini melakukan proses pelapukan bahan organic. Dwiastuti (2011) mengungkapkan aktivitas cacing tanah yang hidup didalam tanah berupa aktivitas makan, pembuat cast/ casting dan aktivitas membuat liang. 


    Cacing tanah memakan sisa tanaman/ seresah setelah terlebih dahulu dilunakkan mikroorganisme dan membentuk miden atau gumuk. Peran cacing tanah sangat bermanfaat terhadap kesuburan tanah yaitu untuk manfaat biologi yang berperan dalam mengubah bahan organic menjadi humus hal ini dilakukan cacing tanah dengan membawa bahan organik kebagian bawah tanah yang mana didalam liang cacing tanah menghancurkan seresah dan mencernanya kemudian mencampurnya dengan tanah dan terbenuklah cast yang mengandung 40% humus.


    2.  Bagaimana cara meningkatkan populasi cacing anesik, epigesik, dan endogesik? Dan apa pengaruh    pengolahan tanah terhadap populasi cacaing tanah?



    Banyaknya jumlah cacing yang ada pada tanah tergantung pada faktor kondisi tanah hal ini dinyatakan oleh Santoso dan Wahyudi (2013) bahwa telur pada cacing dapat bertahan dengan baik dengan kondisi yang sulit sekalipun. Gizi yang baik, memadai dan cuaca hangat serta menguntungkan menjadi faktor yang baik untuk berkembang biak cacing. Tak lupa tanah yang mengandung bahan organic yang baik merupakan tempat yang sangat baik untuk perembang biakan cacing. Seperti hasil penelitian oleh Sucipta et al., (2015) yang mana pemberian pupuk organic pada  tanah seperti kotoran sapi, limbah  sayuran menjadi pendukung meningkatnya populasi cacing pada tanah.


    Pengaruh pengolahan tanah menyebabkan perubahan sifat tanah, dengan memanfaatkan gulma pada permukaan yang dijadikan mulsa organic pada lahan dan memperbiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah maka dapat dilakukan pengolahan yang mana dapat meningkatkan populasi dan biomassa pada lahan.


    3. Cacing menjadi organisme yang sangat dibutuhkan tanah sehingga kehadirannya mengidentifikasi tanah tersebut sehat. Maka cacing dapat dijadikan sebagai bioindikator tanah yang subur atau sehat?



    Keberadaan cacing tanah tidak penting bagi system tanah tetapi merupakan bioindikator dari tanah yang sehat sehingga menjadi menguntungkan bagi ekosistem di tanah. Hal ini menunjukkan peran cacing tanah sebagai mikrofauna sangat penting karena berhubungan dengan siklus hara dan alira energy tanah yanag mana organisme ini telah melakukan proses pelapukan bahan organic (Dwiastuti, 2011) 


    4. Perhatikan gambar berikut!

    contoh soal perseberan cacing tanah
    contoh soal, persebaran cacing tanah
























    Pada dua gambar tersebut, terlihat pada tanah di daerah rerumputan lebih banyak mengandung cacing dibandingkan dengan tanah di daerah pekarangan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?



    Terlihat pada gambar diatas bahwa cacing lebih banyk populasinya pada lahan yang berumput dari pada lahan yang dijadikan pekaragan. Hal ini disebabkan karena pada lahat rerumputan terdapat beih banyak vegetasi tanaman dari pada lahan pekarangan. Menurut Hanafiah (2014) cacing tanah jaun lebih menyukai vegetasi padang rumput dibandingkan lahan tidak berumput ,karena cacing tanah tidak menyukai kondisi yang jenuh air dan terpapar langsung sinar matahari. Kondisi tanah yang memiliki bahan organik tinggi, dan juga kadar lengas tanah yang tinggi maka semakin tinggi pula populasi cacing Supriyo dkk.,(2010)


    5. Perhatikan data dibawah ini, jelaskan hubungan antara komposisi tanah dan aktivitas dari berbagai jenis cacing tanah di bawah ini!



    Komposisi Tanah

    Pergerakan

    Epigeik (cm)

    Pergerakan

    Endogeik (cm)

    Pergerakan

    Anesik (cm)

    50% Bahan Organik, 25% Liat, 25% Pasir.

    75 cm

    40 cm

    65 cm

    25% Bahan Organik, 25% Liat, 50% Pasir

    50 cm

    40 cm

    55 cm

    25% Bahan Organik, 50% Liat, 25% Pasir

    50 cm

    45 cm

    60 cm

    50% Liat, 50% Pasir

    35 cm

    60 cm

    60 cm




    contoh soal, persebaran cacing tanah


    a. 50% liat, 50% pasir 



    terlihat pada cacing epigenik lebih berada dipermukaan pergerakannya dari pada cacing endogenik dan anasek hal ini dikarenakan epigenik adalah kelompok cacing yang hidup dipermukaan lapisan organik dan memakan bahan organik itu sendiri.


    b. 25% pasir, 25% liat, 50%  BO



    tampak kelompok cacing epigenik dan anesik dapat tumbuh lebih maksimal karena bahan organik yang berfungsi sebagai sumber makanan berlimpah sebesar 50%. Dan pada kelompok endogenik tumbuh normal karena bahan mineral tercukupi 


    c. 25% pasir , 50% liat, dan 25% BO 



    dapat dilihat pergerakan kelompok anesik lebih dalam dibanding epigenik dan endogenik hal ini dikarenakan kelompok anesik memang hidup didalam lapisan dalam tanah yang mana memakan bahan organik yang ada pada lapisan atas. Berbeda dengan kelompok endogenik yang memakan mineral sebagai bahan makanan dan epigenik memakan bahan organik pada lapisan permukaan tanah.


    d. 50% pasir, 25% liat, dan 25% BO 



    pada kelompok cacing epigenik dan endogenik terlihat pergerakannya sekilas sama dan tak jauh berbeda sementara pada kelompok endogenik terlihat sama pertumbuhannya jika dibanding dengan data yang memiliki bahan organik 50% dan pasir serta liat 25%. Hal  ini menunjukkan pada kelompok endogenik terlihat normal dan kebutuhan mineralnya tercukupi 



  • Quotes

    Berbanding tipis antara merdeka untuk ego dan merdeka untuk kebermanfaatan orang lain, silahkan pilih kemerdekaanmu.

    ADDRESS

    Perumnas Gardena Blok A No.112 Firdaus, Kab. Serdang Bedagai

    EMAIL

    hamdanirizkydwi@student.ub.ac.id
    hamdanirizkydwi@gmail.com

    TELEPHONE

    -

    Instagram

    @rizky_dham