• Kerajaan Mataram : Kerajaan Mataram Pertama Kali Melakukan Ekpansi Kekuasaan ke Wilayah Jatim Bahkan Sampai Bali

    kerajaan Mataram pertama kali melakukan ekpansi kekuasaan ke wilayah Jatim bahkan sampai Bali


    Pada masa pemerintahan raja Balitung, kerajaan Mataram pertama kali melakukan ekpansi kekuasaan ke wilayah Jatim bahkan sampai Bali. yang dibuktikan berdasarkan persebaran prasasti-prasasti raja Belitung di Jatim dan keterangan dalam prasasti Kubu-kubu.



    Selain terdapat nama raja yag terkenal seperti Rakai Pikatan dan ayah Rakai Weka pu Catura. Terdapat tokoh lain yang juga sangat menarik dalam perluasan wilayah Mataram, beliau adalah Raja Balitung. 



    Sri Maharaja Rakai Watukura dyah Balitung Sri Dharmmodayam Mahasambhu atau Raja Balitung, pemerintahannya yang berlangsung selama kira-kira 12 tahun (899-911 M) ditemukan sekitar 45 prasasti- tidak termasuk yang rangkap- baik diatas batu maupun di atas perungu. Yang menarik adalah dalam sebagian prasastinya terdapat pula di Jawa Timur, ia memakai gelar abhiseka Sri Iswarakesawa Samarottungga, yaitu di dalam prasasti Watukura tahun 824 Saka (27 Juli 902 M) dan prasasti Kinewu tahun 829 Saka (20 November 907 M). 



    Gelar abhiseka tidak digunakan di dalam prasasti-prasasti yang di Jawa Tengah. Sangat mungkin sekali Raja Balitung melakukan perluasan kekuasaan ke Jawa Timur. Hal ini karena pendapat yang mengatakan bahwa Rakai Watukara dyah Balitung tersebut berasal dari Jawa Timur itu kurang meyakinkan. Tetapi jika dalam prosesnya nanti Raja Balitung yang akan memperluas wilayah ke Jawa Timur setidaknya beliau memiliki bekal untuk perluasan ke Jawa Timur. 



    Baca Juga : Kerajaan Mataram : Masa Pemerintahan Rakai Panangkaran Hingga Pramodhawardani


    Terdapaat  prasasti yang dapat di tafsirkan sebagai sumber keterangan mengenai perluasan kekuasaan tersebut, salah satu prasasti itu adalah prasasti Kubu-Kubu tahun 827 Saka (17 Oktober 905 M). Prasasti Kubu-Kubu dikeluarkan oleh Raja Kerajaan Medang dari Wangsa Sanjaya yang masih berpusat di Jawa Tengah pada 17 Oktober 905, yaitu Rakryan Watukura Haji Balitung. 



    Prasasti ini mejadi bagian dari Candi Penampihan di Tulungagung, yang terdiri dari 6 lempengan tembaga. Berdasarkan catatan sejarah Haji Balitung adalah maharaja Medang yang pertama mengadakan perluasan kekuasaan ke Jawa Timur bahkan sampai Bali. Pada masa itu di Jawa Timur ada satu kerajaan besar bernama Kanjuruhan yang berpusat di sisi timur Gunung Kawi. Untuk bisa membangun eksistensi di Jawa Timur, Haji Balitung harus menaklukkan Kanjuruhan. 



    Prasasti Kubu-Kubu menceritakan upaya penaklukan Kerajaan Kanjuruhan ini, antara lain dari upaya penyerangan pertama yang menghadapi kegagalan sampai akhirnya berhasil. Prasasti Kubu-Kubu dibangun sebagai ucapan terima kasih sekaligus pengukuhan anugera sima perdikan kepada penduduk Desa Penampihan atas jasa penduduknya dalam memberikan perlindungan ketika mundur dari serangan Kerajaan Kanjuruhan dan ketika menyerang kembali sampai akhirnya mencapai kemenangan.



    Baca Juga : Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Sejarah Berdasarkan Tahapan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi


    Kemenangan Dyah Haji Balitung terhadap Kerajaan Kanjuruhan juga dibuktikan oleh Prasasti lain, yaitu Prasasti Sangguran. Prasasti ini dibangun setelah Kerajaan Medang berhasil menaklukan Kerajaan Kanjuruhan. Prasasti batu yang ditemukan di Malang ini berisi kutukan dan ancaman bagi siapa pun yang memindahan prasasti dan di bagian baliknya berisi informasi tentang struktur Kerajaan Medang. 



    Salah satu informasi yang juga sangat penting di babak sejarah berikutnya adalah kedudukan Mpu Sindok yang menjadi Mahamentri Hino di masa Dyah Haji Balitung menjadi Raja Kerajaan Medang. 


     

    Selain hal tersebut bahwa prasasti ini memperingati pemberian anugerah raja kepada Rakryan Hujung dyah Mangarak dan Rakyan Matuha Rakai Majawuntan berupa sebidang tanah tegalan di Desa Kubu-kubu yang dijadikan sima. Pembatasan daerah sima itu dilakukan oleh Dapunta Manjala, Sang Manghambin, Sang Diha, Sang Dhipa, dan Dapu Hyang Rupin. 



    Adapun sebabnya kedua orang itu mendapat anugrah raja ialah karena mereka berhasil mengalahkan Bantan. Namun tidak diketahui letak Bantan yang sekarang ini. L-C. Damais pernah mengemukakan dugaan bahwa Bantan ialah Bali. Sebagai alasan dikemukakannya kenyataan bahwa beberapa nama tempat dan nama jabatan di dalam prasasti tersebut terdapat juga di dalam prasasti-prasasti Bali, seperti Batwan, Burwan, Air Gangga, Sang Bukit, Kulapati, dan Reke. 



    Dari pendapat yang dipaparkan bahwa pemberian sebidang tanah yang diberikan ataau dianugerahkan kepada Rakryan Hujung dyah Mangkrak serta Rakyan Matuha Rakai Majawunta merupakan hadiah yang diberikan setelah mereka berdua telah megalahkan sebauh daerah yang bernama Banta, atau yang menurut L-C Damais daerah tersebut adaalah daerah Bali. 



    Selain hal tersebut bahwa pembatasan daerah yang dilakukan oleh Dapunta Mandala karena tempat tersebut akan dijadikan sebagai sima , dimana jika daerah tersebut digunakan sebagai tempat maka harus ada pembatasan karena batas-batas juga sangat penting pada masa tersebut karena sudah menjadi hak milik dan menjadi wilayah kekuasaannya. 



    Baca Juga : Media Pop Up : Penerapan Media Pop Up Cocok Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Sejarah


    Daerah Kubu-kubu juga mesti divari di Jawa Timur, karena desa-desa sekelilingnya yang mengirim wakil-wakil sebagai saksi pada waktu desa tersebut ditetapkan menjadi sima, yaitu desa-desa batwan, Barsahan, Tal Tal, Unggah Sri, Kaugihan, Panjara, Bunjal, Wrnwang, Katuhaburwan, Skarpandan, sebagian besar diantaranya terdapat di dalam prasasti-prasasti di Jawa Timur. 



    Meskipun demikian, kemungkinan Rakai Watukura dyah Balitung memerintahkan kedua pejabat di Jawa Timur untuk menyerang Bali, dan setelah berhasil mendapat anugerah sima desa Kubu-kubu yang terletak di Jawa Timur, masih belum terturup sama sekali. Hanya sampai sekarang belum ditemukan  sumber sejarah di Bali sendiri yang dapat memberi petunjuk tentang adanya penyerangan kerajaan Mataram yang berhasil atas pulau itu pada permulaan abad X. 



    Bahwa sampai saat ini penaklukkan tersebut belum dapat dibuktikan jika kita melihat dari daerah yang ditaklukkan yaiu daerah Batwan atau daerah Bali tersebut. 


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Quotes

    Berbanding tipis antara merdeka untuk ego dan merdeka untuk kebermanfaatan orang lain, silahkan pilih kemerdekaanmu.

    ADDRESS

    Perumnas Gardena Blok A No.112 Firdaus, Kab. Serdang Bedagai

    EMAIL

    hamdanirizkydwi@student.ub.ac.id
    hamdanirizkydwi@gmail.com

    TELEPHONE

    -

    Instagram

    @rizky_dham