Bahan organic tanah merupakan semua senyawa organic yang terdapat di dalam tanah, baik bersal dari tanaman maupun hewan. Dari segi prespekti biologi tanah bahan organic merupakan sumber makanan utama bagi organisme tanah dan merupakan titik awal rantai energy atau aliran energy bagi organisme (organotrof/ heterotroph) yang tidak dapat menggunaan sinar matahari sebagai sumber energynya dalam ekosistem tanah. Secara umumnya bahan organic adalah bahan bakar bagi organisme tanah sehingga tanah tetap produktif (aktif)atau bahan bakar bagi mesin biologis dalam tanah.

Sejalan dengan pemaparan Tarigan (2015) bahan organic tanah adalah fraksi organic dari tanah termasuk hewan dan tumbuhna yang tinggal didalamnya yang telah mengalami dekomposisi sampai suatu keadaan dimana sulit untuk mengenali bahan aslinya, residu mikrobia dan produk akhir dekomposisi yang relative stabil.

Bahan organic merupakan gudang penyimpanan energy dan nutrisiyang dapat digunakan oleh tanaman dan organisme. Bakteri dan fungi melakukan transformasi dan melepaskan nutrisi (hara) dari senyawa organic. Sumber utama bahan organik ini akar, batang, ranting, daun dan buah. Bahan organik yang ditambahkan ke tanah dicerna oleh berbagai jasad renik yang ada di dalam tanah, lalu didekomposisi bila faktor lingkungan mendukung. 

Penyusun utama bahan organik adalah unsur karbon yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman. Unsur karbon ini dalam bentuk senyawa polisakarida seperti selulosa, hemiselulosa, pati, serta bahan-bahan pektin dan lignin. Selain itu, nitrogen juga merupakan unsur penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Pertama-tama fauna harus menggunakan bahan organik tanaman, baru bisa menyumbangkan bahan organik. Selain dari jaringan asli, bahan organik juga berasal dari bagian batuan

• untuk memperbaiki struktur tanah, 

• meningkatkan kemantapan agregat,

• meningkatkan kemampuan menyimpan air dan menurunkan kepekaan tanah erosi

• serta sebagai sumber energy bagi mikroorganisme tanah. 

• sumber hara bagi tanaman sumber energy dan sumber C bagi jasad mikro (jasad prokariot),

• dapat mengurangi keracunan unsur hara mikro (misalnya Al pada tanah masam), 

• memperbaiki tata kehidupan jasad tanah,

• khusus bakteri sehingga seluruh proses mikrobiologis dalam tanah berjalan lebih sempurna, 

• serta meningkatkan kemampuan tanah menahan air tersedia bagi tanah.  

Faktor yamg mempengaruhi kadar bahan organik dan nitrogen tanah yaitu kedalaman tanah, iklim tekstur tanah dan drainase. Kedalaman lapisan tanah menentukan bahan organik dan nitrogen.Kadar bahan organik terbanyak ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm (15- 20%). Semakin kebawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi dilapisan atas. (Tarigan,2015)

Dalam meningkatkan bahan organic tanah adalah dengan menjaga permukaan tanah tertutup tanaman hidup. Hal ini terjadi melalui rotasi tanaman yang beragam dan penerapan perpaduan tanaman penutup tanah. Dalam pengolahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman jagung. Pada lading jagung ini berpotensi membantu mambangun bahan organic tanah karena dalam penanaman jagung tidak perlu syarat khusus. Jagung juga dapat tumbuh dalam kondisi tanah apapun begitu juga dengan akar jagung yang karakteristik penyebaran akar serabut pada jagung menyebar kesamping dan kebawah, sehingga menjadikan tanaman jagung berpotensi untuk memperbanyak inoculum mikoriza yang membuat bahan organic meningkat.

Dengan metode lain yang bisa digunakan dalam meningkatkan bahan organic adalah dengan menerapkan bahan organic ke lapangan (kompos pupuk organic atau bioctar). Kadar bahan organic di suatu lapangan merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan banyak kebutuhan. Berikut cara membangun bahan organic tanah:

• kurangi pengolahan tanah 

• tanam tanaman dengan banyak akar (banyak akar jagung memiliki rata rata massa akar 5x lipat dari tanaman kedelai)

• tanaman penutup 

• tambahan pupuk kandang 

• menggunakan produk biologis