• Kumpulan Soal dan Jawaban : Analisis pH Tanah , PRAKTIKUM MK DASAR ILMU TANAH

     Lembar Kerja Mahasiswa : Praktikum MK Dasar Ilmu Tanah,Analisis pH Tanah



    Pada suatu bentang lahan, terdapat tiga petak lahan yang diberikan manajemen lahan berbeda. Petak A diolah secara intensif dengan diberikan pupuk kimia, Petak B diolah dengan diberikan pupuk organik ke lahan, dan Petak C tanah dibiarkan. Setelah diambil contoh tanah dari masing-masing petak, diperoleh nilai pH pada Petak A sebesar 4.5, Petak B sebesar 5.5, dan Petak C 6.2.


    1. Mengapa nilai pH dari ketiga petak tersebut berbeda? Berikan penjelasan disertai dengan pustaka yang relevan.


    Pada petak A dimana lahan diberikan pupuk kimia, dalam hal ini dimisalkan menggunkan pupuk NPK yang banyak mengandung sulfur, dimana akan berikatan dengan air, O2 ,dan CO2 yang akan menurunkan PH tanah. Hal ini seperti yang dijelaskan kaya (2014) bahwa pemupukan menggunakan pupuk majemuk NPK dapat menurunkan PH tanah karena pupuk ini mengandung sulfur dan amonium yang akan terhidrolisis menghasilkan ion H¬+ yang menyebabkan PH tanah menurun.


    Pada petak B yang diberikan pupuk organik akan menghasilkan PH asam namun tergolong netral. Hal ini sependapat dengan pernyataan Nuro dkk. (2014) bahwa pupuk organik berperan menambah bahan organik tanah. Juga menyumbangkan unsur hara makro dan mikro dari pelarut senyawa organik yang terkandung. Pelarut ini depengaruhi oleh kondisi PH tanah.


    Pada petak C yaitu tanpa ada perlakuan PH tanah netral. Hal ini sesuai pernyataan Nuro dkk. (2014) bahwa perlakuan kontrol (tanpa pupuk) dimana PH tanah meningkat seiring dengan kandungan unsur haranya yang tidak berbeda jauh dengan kandungan hara setelah aplikasi pupuk organik.


    2. Perbedaan nilai pH pada ketiga lahan tersebut memberikan implikasi pada ketersediaan hara. Lakukan interpetasi data pH tersebut menggunakan implikasi pada ketersediaan hara. Lakukan interpretasi data pH tersebut menggunakan Gambar 3 (hubungan pH dengan unsur hara). Berikan penjelasan disertai pustaka yang relevan.



    Pada petak A Phnya sebesar 4,5 sehingga bersifat asam. Hal ini dikarenakan kandungan unsur hara pada PH ini jumlahnya masih sedikit kecuali iron. Pada petak B PH sebesar 5,5 dimana unsur haranya sudah mulai tersedia walaupun tidak banyak seperti iron, mangan, boron, koper, dan zinc. Sementara pada petak C Phnya sebesar 6,2 sehingga bersifat netral tersedia unsur nitrogen, pospor dan potassium/ kalium. Pada pernyataan Siswanto (2018) bahwa tersedia unsur hara sangat terkait dengan aktivitas ion H+ atau PH larutan tanah. Menurunnya PH tanah secara langsung meningkatkan kelarutan unsur Mn, Zn, Zu dan Fe. Pada PH kurang dari 5,5 tingkat meracun pada unsur Mn, Zn dan Al bertambah. 

    Ketersediaan unsur N, K, Ca, Mg,dan S cenderung menurun dengan menurunnya PH. Pengaruh PH pada unsur P dan unsur B tidak langsung , karena ketersediaan unsur ini tergantung pada pembentukkan senyawa kurang larut dengan Al,Fe, Mn ,dan Ca, yang dipengaruhi PH tinggi maupun rendah dengan ketersediaan maksimum pada kisaran Ph 5,5-7,0.


    3. Faktor apa saja yang menyebabkan pH tanah pada ketiga petak tersebut berbeda? Apa tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan nilai pH tanah? ada beberpa faktor yang mempengaruhi tanah diantaranya : 


    Dekomposisi bahan organik 


    Bahan organik yang telah diinkubasi dalam proses dekomposisinya akan melepasakan senyawa organik, baik itu berupa asam-asam organik maupun kation-kation basa, yang akan mengakibatan peningkatan pH tanah (Siregar dkk,2017). Kandungan unsur hara yang diberikan dari bahan organik pada tanah berkolerasi dengan lamanya proses mineralisasi yang dibutuhkan suatu bahan organik untuk menyediakan hara bagi tanah. Asam-asam organik sebagian hasil dekomposisi dapat meningkatnkan ion H+ sebgai penyebab kemasaman dalam tanah sehingga PH tanah meningkat (Hamed, 2014) 


    curah hujan 


    menurut Prabowo (2018) penyebab keasaman tanah adalah ion H+ dan Al3+ yang berada dalam larutan tanah berunsur , konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah, air hujan, dan bahan induk. Bahan induk tanah mempunya PH yang bervariasai sesuai dengan mineral penusunnya dan asam nitrit yang secra alami merupakan komponen renik dari air hujan yang mempengaruhi PH tanah.

    Vegetasi alami 


    Tanah berada pada kondisi vegetasi hutan dengan tanaman koniver (pinus) dapat menyebabkan tanah lebih asam dibandingkan dengan tanman yang memiliki daun lebar dikarenakan daun coniver sukar terurai dan memerlukan waktu yang lama, sehingga tanah menjadi semakin asam (Sallata, 2013) 

    Pupuk nitrogen 


    Menurut Firmansyah (2013) dosis pupuk N memengaruhi perubahan nilai pH tanah. Hal ini berhubungan dengan kemampuan akar dalam menyerap kation dari setiap varietas yang berbeda. Untuk menaikkan pH tanah, biasanya dilakukan upaya pengapuran pada tanah masam dan melakukan penambahan bahan organik dan pemberian belerang pada taah nasa atau alkalis


    4. Dalam percobaan analisis pH tanah digunakan senyawa H2O atau KCl sebagai bahan pengekstraksi. Mengapa senyawa ini yang digunakan dan apakah bisa digantikan dengan senyawa lain serta apa pengaruhnya terhadap analisis Ph tanah tersebut?


    Penetapan pH H2O memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan pH KCl, karena kemasam yang diukur menggunakan H2O adalah kemasaman aktif, sedangkan pH KCl mengukur kemasaman potensial. Kedua senyawa ini tidak dapat digantikan dengan senyawa lain untuk mengekstraksi pH. Menurut Fitriani, dkk (2018) Penentuan pH tanah dilakukan dengan dua metode. Pertama, tanah dan air dicampurkan, dikocok, kemudian disaring, filtrat yang diperoleh diukur pH(H2O) nya. Kedua, tanah dan larutan KCl dicampurkan, dikocok, kemudian disaring, filtrat yang diperoleh diukur pH(KCl)nya. Penambahan air dan larutan KCl bertujuan untuk mengekstrak ion H+ dalam tanah.


    5. Carilah minimal 1 tanaman yang menunjukkan gejala defisiensi unsur hara di sekitar lingkungan anda. Dokumentasikan tanaman tersebut (bagian daun dan atau seluruh tanaman), lalu identifikasi dengan, 

    daun kana merah, analisis pH tanah


    a. Menuliskan gejala-gejala defisiensi yang tampak pada tanaman tersebut dan dibandingkan dengan literatur

    dari tanaman yang saya temukan adah tanaman yang kekurangan unsur K, terlihat pada daun timbul kloronis (warna kuning) pada tepi daun. Sesuai dengan oernyataan Wiradmaja (2017) bahwa tanaman yang kekurangan unsur K memiliki gejala dengan daun bercak warna atau klorosis, bercak jaringan jaringan mati atau besar. Jaringan mati tersebar diseluruh daun bercak jaringan mati kecil, biasanya diujung dan diantara urat urat daun, lebih jelas ditepi daun, tangkai pipih 


    b. Menuliskan unsur yang terdefisiensi beserta peranannya bagi tanaman beserta literatur.


    Unsur yang terdefenisi adalah unsur K / kalium. Kalium merupakan unsur hara mobil dalam tanah yang banyak berperan dalam pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke organ reproduksi dan penyimpanan diantaranya buah, biji, umbi (Halvin et al.,2015). Jumlah hara K yang cukup dapat menjamin fungsi daun dalam pertumbuhan buah dan jumlah gula pada buah, sehingga hara K dapat berperan dalam memperbaiki ukuran, rasa,dan warna buah

  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Quotes

    Berbanding tipis antara merdeka untuk ego dan merdeka untuk kebermanfaatan orang lain, silahkan pilih kemerdekaanmu.

    ADDRESS

    Perumnas Gardena Blok A No.112 Firdaus, Kab. Serdang Bedagai

    EMAIL

    hamdanirizkydwi@student.ub.ac.id
    hamdanirizkydwi@gmail.com

    TELEPHONE

    -

    Instagram

    @rizky_dham